Berbagai
usaha dilakukan para ulama dari berbagai zaman untuk menggali dan
merumuskan manhaj Rasulullah serta tahap-tahapnya mandidik muslim
generasi pertama menjadi manusia-manusia unggulan sepanjang masa.
diantara para ulama agung itu adalah Ibnu Qayyim al-Jauziyah (lahir di Damaskus 691 H) Hasan bin Ali Hasan al-Hijasy
merangkum pemikiran Ibnu Qayyim yang tersebar itu dalam sebuah
disertasi doktornya di fakultas ilmu-ilmu sosial jurusan tarbiyah
Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, Arab Saudi (Manhaj Tarbiyah Ibnu
Qayyim, penerbit al-Kautsar, Jakarta Februari 2001
Dibawah ini adalah tips untuk melakukan 9 jenis tarbiyah yang digali Ibnu Qayyim rangkuman DR Hasan al-Hijazy.
1. Tarbiyah Imaniyah (mendidik iman)
Ada tiga sarana (wasilah) untuk mendidik iman kita yaitu;
Pertama,
selalu mentadaburi (mengamati, mempelajari, menghayati) tanda-tanda
kekuasaan Allah Dzat Pencipta serta keluasan rahmat dan hikmah
perbuatan-Nya. Tadabur itu bisa dilakukan dengan penglihatan biasa
(bashirah), bisa juga denga penalaran akal sehat, dengan mentadabur
kekuasaan Allah, hasil-hasil ciptaan-Nya, gejala-gejala alam,
kesempurnaan manusia, juga ayat-ayat al-qur’an.
Kedua, selalu
mengingat kematian yang penuh kepastian. Hendaknya kita harus bisa
menempatkan kapan harus ingat mati, agar tibul keshusyukan dalam diri
kita.
Ketiga,
mendalami fungsi semua jenis ibadah sebagai salah satu cara mendidik
iman. Caranya denga banyak mengerjakan amal shalih yang sendi utamanya
adalah keikhlasan; juga memperbanyak do’a dan harapan kepada Allah
semata, menghindari riya’ dalam berbakti dan bertindak, mencintai firman
Allah, berkeyakinan bahwa kelak akan berjumpa langsung dengan Allah,
dan terakhir melanggengkan ridlo dan rasa syukur dalam keadaan apapun
serta dalam keadaan bagaimanapun.
2. Tarbiyah Ruhiyah (mendidik ruhani)
Ibnu Qayyim mencatat 7
cara melakukan tarbiyah ruhiyah, yaitu: memperdalam iman kepada hal-hal
(ghaib) yang dikabarkan Allah seperti azab kubur, alam barzah, akhirat,
hari perhitungan; memperbanyak dzikir dan sholat; melakukan muhasabah
(intropeksi diri) setiap hari sebelum tidur; mentadaburi makhluk Allah
yang banyak menyimpan bukti-bukti kekuasaan, ketauhidan, dan
kesempurnaan sifat Allah; serta mengagungkan, menghormati, dan
mengindahkan seluruh perintah dan larangan Allah.
3. Tarbiyah Fikriyah (mendidik pikiran)
Kegiatan tafakkur
(merenung/berkonsentrasi) menurut Ibnu Qayyim adalah menyingkap beberapa
perkara da membedakan tingkatannya dalam timbangan kebaikan dan
keburukan. dengan tafakkur, seseorang bisa memebedakan antara yang hina
dan yagn mulia, dan antara yg lebih buruk dari yang buruk. kata Imam
Syafi’i “Minta tolonglah atas pembicaraan mu dengan diam dan atas analisamu dengan tafakur .” Ibnu Qayyim mengomentari kalimat itu dengan berkata “yang demikian itu
dikarenakan tafakur adalah amalan hati, dan ibadah adalah amalan
juwariyah(fisik), sedang kedudukan hati itu lebih muia daripada
jawariyah, maka amal hati lebih mulia dari pada jawariya. disamping itu,
tafakur bisa membawa seseorang pada keimanan yagn tak bisa diraih oleh
amal semata.” Sebaik-baik tafakur adalah saat membaca Al-qur’an, yang akan mengantar manusia kepada ma’rifatullah (menganal Allah).
4. Tarbiyah ‘Athifiyah (mendidik perasaan)
Naluri (insting),
kesediahan, kegambiraan, kemarahan, ketakutan, dan cinta merupakan
perasaan-perasaan utama yagn selalu mendera manusia. sedangkan cinta
adalah perasaan yang bisa menjadi motivasi paling kuat untuk
menggerakkan manusia malakukan apapun. Maka Ibnu Qayyim memberi 11 resep
menundukan perasaan cinta, yaitu: menanamkan perasaan yang kuat bahwa
seorang hamba sangat buth Allah, bukan yagn lain; meyakinkan diri
sendiri bahwa satu hati yang menjadi milik manusia harus dipenuhi hanya
oleh satu cinta; mengokohkan perasaan bahwapemilik segala sesuatu di
dunia ini hanya Allah semata; beribadah kepada Allah dengan nama-nama
Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zhahir, dan Maha Batin demi menumbuhkan
rasa fakir (butuh) kepada Allah; bersikap tegas bahwa tak ada yang
lebih tinggi dan mulia kedudukannya sesudah Allah; menanamkan ma’rifat
tentang betapa banyak nikmat Allah dan batapa banyak kelemahan kita;
menanamkan ma’rifat bahwa Allah lah yang telah yang telah menciptakan
semua perbuatan hambanya dan telah menanamkan iman didalam hatinya;
menanamkan perasaan butuh pada hidayah Allah dalam setiap detik
kehidupannya; serius memanjatkaqn do’a-do’a yagn meminta pertolongan
Allah dalam menghadapi apapun; mananakan kesadaran penuh akan nikmat dan
karunia-Nya yagn begitu banyak; serta, menanamkan ilmu bahwa cinta
kepada Allah merupakan tuntutan iman.
5. Tarbiyah Khuluqiyah (mendidik akhlaq)
Misi utama Rasulullah
dimuka bumi untuk menyempurnakan akhlaq manusia. contoh-contoh utama
akhlak mulia yang diharapkan dari seorang manusia adalah sabar,
syaja’ah(keberanian), al-itsar (mendahulukan kepentingan orang lain),
syukur, jujur, dan amanah. Cara mendidikkan akhlaq yang mulia itu
adalah:
Pertama, mengosongkan hati dari itikad dan kecintaan kepada segala hal yang bathil.
Kedua
mengaktifkandan menyertakan seseorang dalam perbuatan baik (al-birr)
serta melatih dan membiasakan seseorang dalam perbuatan baik itu
ketiga, memberi gambaran yagn buruk tentang akhlaq tercela. Dan menunjukan bukti-bukti nyata sebagai buah dari akhlaq yang mulia.
6. Tarbiyah Ijtimaiyah (mendidik bermasyarakat)
Pendidikan
kemasyarakatan yang baik adalah yang selalu memperhatikan perasaan orang
lain. Seorang muslim dalam masyarakat tidak dibenarkan menyakiti
saudaranya walaupun hanya dengan menebar bau yang tidak enak. Ibnu
Qayyim berpendapat, tidak cukup hanya tidak menyakiti perasaan, seorang
muslim harus mampu membahagiakan dan menyenangkan hati saudara-saudara
di sekiarnya.
7. Tarbiyah Iradiyah (mendidik cita-cita)
Tarbiyah Iradiyah
berfungsi mendidik setiap muslim untuk memiliku kecintaan terhadap
sesuatu yang dicita-citakan, tegar menanggung erita di jalanny, sabar
dalam menempuhnya mengingat hasil yang kelak akan diraihnya serta
melatih jiwa dengan kesungguhan dalam beramal. Tanda-tanda iradah yang
sehat adalah kegelisahan hati dalam mencari keridhaan Allah dan
persiapan untuk bertemu dengan-Nya. seseorang yang iradahnya sehat juga
aka bersedih karena menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak diRidhai
Allah. sedangkan iradah yang rusak akan lahir dalam bentuk penyakit
ilmu, pengetahuan, dan keahlian yang berlawanan dengan syari’at Allah.
8. Tarbiyah Badaniyah (mendidik jasmani)
Seorang muslim harus
secara terprogram memeperhatikan unsur badan menjaganya dan memnuhi
hak-haknya secara sempurna. Perhatikan yag demikian akan mengantarkan
seseorang pada ketaatan penuh dan kesempurnaan dalam menjalankan semua
yang diwajibkan Allah kepadanya. Tarbiyah badaniyah ini meliputi:
pembinaan badan di waktu sehat; pengobatan di waktu sakit; pemenuhan
kebutuhan gizi; serta olah raga (Tarbiyah riyadhah).
9. Tarbiyah Jinsiyah (pendidikan seks)
Insting seks merupakan
sesuatu yang diciptakan Allah, yan gsegera diwadahi ielh satu-satunya
lembaga halal yaitu pernikahan. Faedah dari seks (jima’) menurut Ibnu
Qayyim adalah: pertama, menjaga dan melestarikan kehidupan manusia;
kedua, mengeluarkan sperma yang jika tertimbun terlalu lama dalam tubuh
akan membahayakan kesehatan manusia; ketiga, wasilah untuk memenuhi
hajat seksual dan untuk meraih kenikmatan batin dan biologis.
Tarbiyah Jinsiyah bisa
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: memperbanyak pembicaraan
tentang bahaya zinaq dan berbagai kerusakan yang ditimbulkan nya,
termasuk ancaman terhadap dosa zina; menyebarluaskan peringatan dan
penjelasan tentang bahaya serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan
perilaku homoseksual; menjadikan kebiasaan untuk membatasi pandangan
mata sebagai kebudayaan di tengah masyarakat; tidak berkata-kata maupun
melangkahkan kaki kecuali kepada hal-hal yang pasti mendapat pahala
Allah; menyatakan perang terhadap semua bentuk nafsu dan keinginan yang
buruk; meniadakan waktu yang kosong; memerbanyak ibadah sunnah; melarang
anak-anak bergaul dengan teman yang buruk akhlaknya; melarang anak-anak
dengan keras untuk mendekati khamr (minuman keras); serta melindungi
anak-anak dari penyimpangan fitrah kelaminnya.
Taken From: Banyak Sumber
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !