JEPARA - Setelah seorang korban siswa madrasah ibtidaiyah (MI) Desa
Slagi, Kecamatan Pakis Aji, Jepara, yang hilang di perairan pantai
Bandengan, Jepara ditemukan tewas, Rabu (21/12). Korban lain, M Fajar
Helpandi (10), putra Heri Susanto, warga RT 5 RW 1, Desa Slagi juga
ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Kamis (22/12) sekitar pukul
21.30.
Tim Search and Rescue (SAR) pun otomatis menghentikan pencarian karena dua korban meninggal sudah ditemukan. Kedua bocah itu meninggal karena terseret ombak pantai saat mandi bersama ketika mengisi liburan sekolah pada 21 Desember lalu dengan keluarga. Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Satpol PP Jepara Setyanto mengemukakan, penemuan Fajar setelah hujan lebat yang mengguyur areal Pantai Bandengan. Jasad korban terbawa arus besar yang membawa ke pinggir pantai. ‘’Yang menemukan itu masyarakat yang ikut membuat posko di pantai,’’ ucap Setyanto.
Dia menyebutkan, penemuan jasad korban yang cepat karena hujan yang mengakibatkan arus besar. Jika tidak, Setyanto memprediksi, bisa ditemukan pada pagi harinya.
Gardu Pandang
‘’Kami bersyukur sudah ketemu dan langsung dibawa keluarga pulang. Mereka lupa melaporkan ke SAR sehingga masih dilakukan pencarian beberapa saat hingga ada yang lapor korban ditemukan,’’ tuturnya.
Dia menuturkan, wisatawan yang hilang di Pantai Bandengan harus menjadi perhatian. Pada 2009 ketika ada wisatawan tenggelam, ada wacana pembangunan gardu pandang tetapi belum terealisasi.
Dia menyebutkan, harapan pengamanan pantai bisa dilakukan pada tahun depan seiring dengan sudah adanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). ‘’Akan dibentuk SAR Kabupaten yang berfungsi untuk menangani bencana. Juga, nanti bisa difungsikan untuk bergantian menjaga,’’ paparnya. (H75-57)
Tim Search and Rescue (SAR) pun otomatis menghentikan pencarian karena dua korban meninggal sudah ditemukan. Kedua bocah itu meninggal karena terseret ombak pantai saat mandi bersama ketika mengisi liburan sekolah pada 21 Desember lalu dengan keluarga. Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Satpol PP Jepara Setyanto mengemukakan, penemuan Fajar setelah hujan lebat yang mengguyur areal Pantai Bandengan. Jasad korban terbawa arus besar yang membawa ke pinggir pantai. ‘’Yang menemukan itu masyarakat yang ikut membuat posko di pantai,’’ ucap Setyanto.
Dia menyebutkan, penemuan jasad korban yang cepat karena hujan yang mengakibatkan arus besar. Jika tidak, Setyanto memprediksi, bisa ditemukan pada pagi harinya.
Gardu Pandang
‘’Kami bersyukur sudah ketemu dan langsung dibawa keluarga pulang. Mereka lupa melaporkan ke SAR sehingga masih dilakukan pencarian beberapa saat hingga ada yang lapor korban ditemukan,’’ tuturnya.
Dia menuturkan, wisatawan yang hilang di Pantai Bandengan harus menjadi perhatian. Pada 2009 ketika ada wisatawan tenggelam, ada wacana pembangunan gardu pandang tetapi belum terealisasi.
Dia menyebutkan, harapan pengamanan pantai bisa dilakukan pada tahun depan seiring dengan sudah adanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). ‘’Akan dibentuk SAR Kabupaten yang berfungsi untuk menangani bencana. Juga, nanti bisa difungsikan untuk bergantian menjaga,’’ paparnya. (H75-57)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !