Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat Siang
Setelah beberapa waktu yang lalu Menteri
Kebudayaan dan Pendidikan melalukan rapat guna membahas tentang masalah
Ujian Nasional yang diperdebatkan fungsinya sebagai alat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, akhirnya Anies Baswedan menegaskan
bahwa kesimpulannya adalah Ujian Nasional hanya dijadikan untuk pemetaan
saja.
Terkait dengan pelekasanaanya, sebagaimana
berita yang admin kutip dari jpnn.com bahwa pemerintah menetapkan ujian
nasional (unas) 2015 jenjang SMA/SMK mulai 13 April. Siswa, guru, hingga
orang tua diminta mulai mempersiapkan diri.
Untuk jenjang SMA, mata pelajaran (unas) yang di-unas-kan tetap enam
mapel di masing-masing jurusan. Unas tetap seperti tahun lalu,
berlangsung selama tiga hari (sampai 15 April). Sementara untuk jenjang
SMP sederajat, unas rencananya diselenggarakan 27-30 April.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam menjelaskan, jadwal pelaksanaan unas
itu sudah tertuang dalam prosedur operasional standar (POS) yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
“POS itu memang sampai saat ini belum resmi
dikeluarkan. Karena ada revisi-revisi,” kata Nizam di Jakarta kemarin.
Meskipun ada sejumlah revisi, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM)
Jogjakarta itu memprediksi revisi tidak akan menyentuh tanggal
pelaksanaan unas.
Terkait dengan gonjang-ganjing Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum
2006, Nizam menjelaskan, masyarakat tidak perlu risau. Sebab semua siswa
SD, SMP, SMA, dan SMK peserta unas, tidak ada satupun yang menjadi
sasaran implementasi K-13. Sehingga muatan materi ujiannya, masih sama
dengan unas 2014 atau periode sebelumnya.
Selain urusan tanggal penyelenggaraan unas, Nizam juga menjelaskan
ada skema baru tender logistik ujian. Lelang logistik unas yang
rencananya mulai 15 Januari ini dilaksanakan di tingkat provinsi. Tim
panitia pengadaan bahan logistik unas juga sudah dibentuk. Isinya adalah
perwakilan dari provinsi-provinsi.
“Jadi Provinsi dapat melakukan pelelangan
bahan unas secara sendiri-sendiri. Atau juga gabungan dari beberapa
provinsi,” katanya. Kemudian perusahaan percetakan yang berminat ikut
lelang, boleh melamar di lebih dari satu provinsi. Asalkan disesuaikan
dengan kapasitas produksinya.
Meskipun lelang dilaksanakan di tingkat provinsi, pengumuman
pendaftaran lelang dibuka secara serentak. Nizam menyebutkan, masa
lelang ini diperkirakan berjalan selama satu bulan.
Kemudian proses percetakan naskah unas
berjalan satu setengah bulan. Lalu pengiriman naskah hingga ke sekolah,
ditargetkan berlangsung selama dua pekan.
Nizam menjelaskan, pelelangan yang ditempatkan di provinsi itu adalah
permintaan dari panitia tingkat provinsi sendiri. Kemendikbud intinya
berharap proses lelang berlangsung transparan dan anggaran yang dipakai
efisien.
Sementara untuk urusan kriteria kelulusan dan nama resmi unas 2015,
Nizam mengatakan harus menunggu peraturan resmi dari Mendikbud Anies
Baswedan. Rencananya peraturan Mendikbud terkait pelaksanaan uans 2015
keluar Januari ini juga.
Sebagaimana diberitakan Anies menegaskan, Unas 2015 berbeda dengan
unas-unas sebelumnya. Diantaranya adalah, unas 2015 hanya dipakai untuk
pemetaan. Yakni pemetaan kompetensi siswa, sekolah, hingga pemerintah
daerah. Dengan demikian, dominiasi peran unas sebagai penentu kelulusan
siswa rencananya mulai dikurangi.
Terkait persiapan siswa, Anies mengatakan para siswa sudah mulai
mempersiapkan diri jelang unas. Dia mencontohkan pada anak keduanya,
Mikail Azizi Baswedan yang kini duduk di bangku kelas III SMA Labschool
Kebayoran.
“Anak saya sekarang mulai di-drill
mengerjakan soal-soal ujian. Kasihan juga,” kata Anies. Dia berharap
siswa di seluruh Indonesia tidak berlebihan menghadapi unas. (sumber :
jpnn.com)
Sekian berita tentang Ujian Nasional yang dapat mtsmafaljpr.blogspot.com bagikan, semoga bermanfaat.
Salam Pendidikan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !