PATI- Rais Aam PBNU KHMA Sahal
Mahfudh menyatakan marah dan kecewa kepada pihak-pihak yang
menarik-narik Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ke dalam dunia politik praktis.
’’Sesuai amanat muktamar, pengurus NU mulai dari Pengurus Besar hingga Ranting harus konsisten menjalankan khittah 1926. Jangan ngurusi politik praktis. Pekerjaan kita masih banyak,’’ tegasnya kepada Suara Merdeka, kemarin.
’’Tolong ditulis di koran, saya sangat marah dan kecewa masih ada pihak-pihak yang tidak konsisten mengawal khittah NU 1926. Urusan partai bagiannya para politikus. Urusan NU masalah pendidikan, kemiskinan, kesejahteraan, kesehatan, ketimpangan sosial, dakwah dan lain-lain,” tegasnya.
Ia mengaku sudah mendapat laporan dari banyak pihak mengenai aktivitas politik, baik PKB, PPP, PKS dan lain-lain yang melibatkan Nahdlatul Ulama secara kelembagaan organisasi.
Pengasuh pondok pesantren Maslakul Huda (PPMH), Kajen, Margoyoso Pati itu menduga karena musimnya sudah dekat pemilu, pilihan bupati, pilihan wali kota, pilihan gubernur dan pilpres sehingga semua partai politik mulai pasang kuda-kuda dan tebar pesona kepada warga Nahdliyyin.
Rais Aam mengaku dalam waktu dekat segera menggelar rapat pleno PBNU khusus menyikapi perkembangan situasi politik. Secara khusus pihaknya akan melakukan teguran dan peringatan baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak yang mencoba mencampuradukkan jam’iyyah dengan urusan politik praktis. (B13-77)
Sumber : Suara merdeka.com
’’Sesuai amanat muktamar, pengurus NU mulai dari Pengurus Besar hingga Ranting harus konsisten menjalankan khittah 1926. Jangan ngurusi politik praktis. Pekerjaan kita masih banyak,’’ tegasnya kepada Suara Merdeka, kemarin.
’’Tolong ditulis di koran, saya sangat marah dan kecewa masih ada pihak-pihak yang tidak konsisten mengawal khittah NU 1926. Urusan partai bagiannya para politikus. Urusan NU masalah pendidikan, kemiskinan, kesejahteraan, kesehatan, ketimpangan sosial, dakwah dan lain-lain,” tegasnya.
Ia mengaku sudah mendapat laporan dari banyak pihak mengenai aktivitas politik, baik PKB, PPP, PKS dan lain-lain yang melibatkan Nahdlatul Ulama secara kelembagaan organisasi.
Pengasuh pondok pesantren Maslakul Huda (PPMH), Kajen, Margoyoso Pati itu menduga karena musimnya sudah dekat pemilu, pilihan bupati, pilihan wali kota, pilihan gubernur dan pilpres sehingga semua partai politik mulai pasang kuda-kuda dan tebar pesona kepada warga Nahdliyyin.
Rais Aam mengaku dalam waktu dekat segera menggelar rapat pleno PBNU khusus menyikapi perkembangan situasi politik. Secara khusus pihaknya akan melakukan teguran dan peringatan baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak yang mencoba mencampuradukkan jam’iyyah dengan urusan politik praktis. (B13-77)
Sumber : Suara merdeka.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !